Lahir dari keluarga petani kopi merupakan kebanggaan terbesar dalam sebuah kehidupan. Jerit payah petani kopi sungguh sebuah pekerjaan yang begitu menguras tenaga,menghasilkan kopi berkualitas dengan bermacam kenikmatan yang dapat kita dirasakan,menjadi kan peluang pekerjaan yang mampu menjadi sumber kehidupan. Melahirkan budaya dalam setiap lini kehidupan, bagaimana tidak kebiasaan setiap orang dapat kita lihat lahir dari cita rasa kopi yang dimunculkan, kenikmatan rasa begitu mudah didapatkan di setiap pinggir jalan perteduhan ,inilah saksi perjuangan yang dihasilkan oleh pekerjaan seorang petani kopi, namun dengan semua pencapaian belum mampu menjamin kesejahteraan para petani kopi yang malang. Muncul pertanyaan apa sebenarnya yang salah dari pekerjaan mulia ini, apakah ada jaminan kebijakan dari pemerintah terhadap para petani kopi yang begitu jelas kontribusinya terhadap pendapatan sebuah daerah saya rasa perlu pendalaman dalam mengatasi hal ini oleh pemerintah daerah terkait.
Kita bisa temukan banyak fakta dari para petani kopi, kebiasaan selama ini petani kopi tidak mengetahui harga pasaran ,mereka hanya diam dengan ketetapan harga dari seorang pengepul (toke).Padahal perbedaan harga antara dari petani hingga harga yang dikeluarkan oleh pengepul itu sangat jauh berbeda bahkan hampir dua kali lipat, lalu muncul banyak statement dari berbagai kalangan para pengusaha, penguasa, bahkan media,yang dengan mudah memunculkan berita yang seolah-olah pro terhadap rakyat, namun nyatanya harga kopi yang dirasakan oleh petani kopi tidak pernah di atas angka yang memuaskan.
Timbul kesenjangan sosial yang penulis rasakan ,yang kemudian berdampak terhadap pendapatan para petani kopi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, di takutkan hal ini yang terus menerus menimbulkan kesenjangan sosial berkelanjutan,tidak ada yang salah dengan semua ini, penulis tidak dapat menyalahkan para pengepul pada saat ini, tidak dapat kita tutupi lagi bahwa pengepul (toke) dan mafia kopi yang semakin banyak bermunculan, bahkan jumlah toke hampir setara dengan jumlah petani kopi sendiri. Seharusnya ini menjadi konsen pemerintah dalam menangani masalah tersebut. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya jumlah nilai pendapatan yang seharusnya jatuh kepada petani. Namun bagi para toke itu hanya sebuah pilihan perkerjaan harus mereka jalankan dalam kehidupan,dalam Islam juga disebutkan jika proses transaksi antara dua orang dalam sebuah akad maka sah-sah saja hal ini terjadi dan tidak mengharam kan ketetapanhukumnya ,namun yang sungguh disayangkan jika hal ini terus menjadi pembiaran dalam kehidupan sosial sebuah masyarakat ,karena tidak menjamin keadilan dan kesejahteraan.
Untuk mengatasi ketimpangan ini diperlukan peran pemerintah yang lugas dan berpihak kepada masyarakat, melahirkan kebijakan-kebijakan yang menjawab keluhan masyarakat selama ini, perlu di ingat pemerintah lahir karna ada masyarakat, maka seluruh kebijakan pemerintah akan tunduk kepada masyarakat demi tercapainya keadilan dan kesejahteraan dalam setiap lapisan. Penulis merangkum beberapa hal yang harus dilakukan.Pemerintah daerah saat ini sangat diharapkan dapat mengeluarkan kebijakan yang strategis guna peningkatan kesejahteraan petani, di antaranya:
• Berdayakan petani kopi melalui pendidikan tentang kopi melalui kaidah sustainnability agriculture.
• Perlu digalakkan oleh pemerintah daerah menejemen kopi berbasis koperasi, ini merupakan salah satu langkah peningkatan kesejahteraan petani kopi, mengurangi kesenjangan sosial antara petani kurang mampu dan para pemilik modal.
• Menjaga harga melalui jaminan harga oleh pemerintah daerah melalui PAD, bila ini dapat dilakukan sangat jelas pemerintah sangat pro terhadap rakyat petani kopi.
• Menjaga kualitas kopi melalui pembuatan atau pengaktifkan kembali balai kopi guna menjaga kualitas kopi yang dihasilkan baik secara continu dan sustainnabillity.
• Menggeliatkan promo kopi nasional maupun internasional baik di benua amerika, eropa, asia, australia sebagai salah satu upaya mendatangkan investor baru dan buyer baru kopi.
• Menggeliatkan wisata kopi menjadi trend wisata daerah
• Adanya kebijakan pemerintah terhadap petani kopi baik melalui program pemberian modal untuk kepemilikan kebun kopi guna peningkatan kesejahteraan petani.
Semoga menjadi tamparan kepekaan bagi pemerintahsekarang maupun yang akan datang dalam mengatasi permasalahankehidupan para petani kopi fokusnya dalam konteks harga. Menjadi kan pemerintah agar lebih menyadari bahwa para petani adalah sumber yang memiliki kontribusi besar bagi pendapatan sebuah daerah, pemerintah harus sadar akan potensi suatu daerah, pemerintah harus mampu menangi para pungli yang meretas sendi-sendi kesejahteraan antar lapisan masyarakat,satu hal yang lebih penting pemerintah harus memihak kepada masyarakat bukan menjadi sebagai aktor yang melahirkan kerusakan sebuah pemerintahan yang akhirnya masyarakat kecil menjadi korban. Penulis,( Gemasih,Mahasiswa FISIP,Ilmu Politik, Unsyiah)
0 komentar:
Posting Komentar